warung informasi Akuntasi

welcome to warung informasi akuntasi febri elbi saputra
dapatkan info seputar akuntansi dan berbagai akun menarik lainnya

Senin, 27 Juni 2011

Pengertian Akuntansi

Menurut American Accounting Association (AAA), akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan dilakukan penilaian serta pengambilan keputusan secara jelas dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

Jurnal Penutup

Akun pendapatan dan beban merupakan akun nominal atau akun sementara yang dibuka untuk menghitung laba/rugi perusahaan selama satu periode. Akhirnya saldo laba/rugi dipindahkan (ditutup) ke akun modal, sehingga akun sementara itu bersaldo nol.
Begitu juga dengan akun prive merupakan akun sementara yang digunakan untuk menampung (mencatat) penarikan modal selama satu periode akuntansi. Saldo prive ini juga dipindahkan (ditutup) ke akun modal.;
Proses pemindahan akun sementara ke akun modal dicatat dalam jurnal umum yang disebut dengan jurnal penutup. Setelah selesai jurnal penutup kemudian diposting (dipindahbukukan) ke dalam buku besar yang sesuai. Sehingga akun buku besar nominal akan benar-benar bersaldo nol.
Dapatkah Anda mengambil kesimpulan dari uraian di atas?
Jadi jurnal penutup adalah pencatatan pemindahan saldo akun nominal (sementara) berupa pendapatan dan beban ke akun modal melalui ikhtisar laba/rugi, serta pemindahan saldo akun prive ke akun modal.
Dengan demikian fungsi jurnal penutup adalah:
a. Menghitung jumlah laba/rugi dari akun pendapatan dan beban.
b. Memindahkan (menolkan) saldo akun sementara ke akun modal untuk pencatatan periode berikutnya.
c. Menghitung modal akhir periode.
Akun mana saja yang perlu ditutup?
Sebagaimana yang telah Anda ketahui sebelumnya bahwa ada beberapa akun yang biasanya perlu ditutup pada akhir periode, yaitu:
a. Akun pendapatan.
b. Akun beban.
c. Akun ikhtisar laba/rugi atau saldo laba/saldo rugi.
d. Akun prive.
Contohnya:
a.
Akun Pendapatan (bersaldo kredit)
Bila ditutup ke akun Ikhtisar Laba/Rugi, maka akun Pendapatan dicatat sebagai berikut:

Pendapatan xxxx


Ikhtisar Laba/Rugi
xxxx
b.
Akun Beban (bersaldo debet)
Bila ditutup ke akun Ikhtisar Laba/Rugi, maka dicatat sebagai berikut:

Ikhtisar Laba/Rugi xxxx


Beban
xxxx

c.
Akun Ikhtisar Laba/Rugi atau Saldo Laba/Saldo Rugi
Bila diketahui ada saldo rugi, maka dicatat sebagai berikut:

Modal xxxx


Saldo Rugi
xxxx
Sebaliknya bila diketahui terdapat saldo laba, maka dicatat:


Saldo Laba xxxx


Modal
xxxx

d.
Akun Prive (bersaldo debet)
Akun Prive ditutup ke akun Modal dan dicatat sebagai berikut:

Modal xxxx


Prive
xxxx

Kode Akun

Pengertian Kode Akun

Pernahkah Anda mengirim surat kepada seseorang yang berada di daerah lain? Sebelum surat itu Anda masukkan ke Kantor Pos tentunya Anda lebih dahulu menulis kode pos alamat tujuan bukan? Mengapa penulisan kode pos itu selalu diingatkan oleh petugas pos? Tujuannya tak lain adalah untuk memudahkan pihak pos untuk menyampaikan surat kepada si penerima surat.

Demikian pula halnya dengan kode akun dalam akuntansi. Kode akun itu dicantumkan untuk memudahkan proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan serta pembebaban yang dituju pada setiap akun. Jadi apa yang dimaksud dengan kode akun itu? Kode akun adalah pemberian tanda/nomor tertentu dengan memakai angka, huruf atau kombinasi angka dan huruf pada setiap akun. Bagus!

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa kode akun harus bersifat membantu memudahkan pencatatan, pengelompokkan dan penyimpanan setiap akun. Oleh karena itu kode akun hendaknya memiliki kriteria seperti, mudah diingat, konsisten, sederhana dan singkat serta memungkinkan adanya penambahan akun baru tanpa mengubah kode akun yang sudah ada

Jenis-jenis Kode Akun

Dalam suatu sistem akuntansi perusahaan pemberian kode akun sangat tergantung pada keanekaragaman transaksi dan jumlah transaksi yang terjadi. Semakin banyak dan kompleksnya transaksi yang terjadi menyebabkan semakin banyak pula kode akun yang akan digunakan.

Ada beberapa kode akun yang dapat digunakan seperti kode numerial, kode desimal, kode mnemonik serta kode kombinasi huruf dan angka. Dalam modul ini hanya membicarakan dua macam kode akun yang biasa digunakan. Kode akun yang dibahas adalah kode numerial dan kode desimal. Baiklah, sekarang mari kita lanjutkan dengan materi berikutnya.
1) Kode Numerial

Kode numerial adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor secara berurutan, yang dapat dimulai dari angka 1, 2, 3 dan seterusnya.

Contoh: Kode Akun Numerial






















2) Kode Desimal

Kode desimal adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai arti, kode desimal ini dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode blok.
a) Kode Kelompok

Kode kelompok merupakan cara pemberian kode akun dengan mengelompokkan akun. Setiap kelompok akun diberi nomor kode sendiri sendiri.
Amatilah ilustrasi berikut ini!








Contoh: Akun piutang usaha termasuk kelompok akun harta diberi nomor 1 untuk harta. Kemudian termasuk golongan akun harta lancar yang diberikan nomor kode 1, kemudian merupakan jenis harta lancar yang ketiga sehingga diberi nomor urut 3, dari cara mengelompokkan tersebut nomor akun piutang usaha diberikan nomor kode tiga angka yaitu 113.

Agar lebih jelasnya, Anda perhatikan contoh yang lebih rinci berikut ini!
























b) Kode Blok

Kode blok adalah pemberian kode akun dengan cara memberikan satu blok kode setiap kelompok akun. Misalnya harta diberikan nomo2 100 - 199, Kewajiban diberi nomor 200 - 299, Modal diberikan nomor 300 - 399, Pendapatan nomor 400 - 499 dan Beban nomor 500 - 599. Baiklah berikut ini dapat Anda perhatikan contoh yang lebih rinci.

Penggolongan Akun

Pengertian Akun

Seperti halnya Anda belajar di kelas, tentunya Anda memiliki catatan untuk setiap mata pelajaran bukan? Apa tujuannya? Di sini tujuan adalah agar memudahkan Anda mempersiapkan diri sebelum menempuh ujian. Mengapa demikian? Karena begitu banyak materi pelajaran yang harus dipelajari bukan? Baiklah, bagaimana dengan transaksi keuangan dalam suatu perusahaan?
Dalam kegiatan dunia usaha setiap hari transaksi terjadi sangat kompleks baik dalam jenis maupun dalam jumlahnya. Kita tahu bahwa makin besar suatu perusahaan dengan bidang usahanya maka semakin banyak dan beragam pula transaksi yang terjadi. Dalam hal ini agar memudahkan pencatatan setiap transaksi keuangan dibukukan menurut jenis masing-masing. Misalnya setiap penerimaan dan pengeluaran uang dibukukan dalam suatu lembaran yang disebut akun (perkiraan) dengan nama akun kas.
Akun atau perkiraan adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat transaksi keuangan yang sejenis dan dapat merubah komposisi harta, kewajiban dan modal perusahaan.
Secara umum Akun dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
1. Akun riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, di mana saldo akunnya terbawa dari satu periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok yaitu harta, kewajiban dan modal.
2. Akun nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi. Akun nominal terdriri dua kelompok yaitu pendapatan dan beban.

Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan adalah himpunan prinsip, prosedur, metode dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar perusahaan, seperti kreditur dan sebagainya. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, tujuan akuntansi dan laporan keuangan pada dasarnya untuk menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan suatu keputusan ekonomi. Untuk lebih jelas lagi mari Anda perhatikan uraian yang lebih lengkap mengenai tujuan serta unsur-unsur laporan keuangan!

a. Tujuan umum laporan keuangan

1) Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2) Memberikan informasi keuangan yang membantu pemakai laporan keuangan untuk menaksir kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
3) Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka mencari laba.
4) Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
5) Mengemukakan informasi lainnya yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi tentang kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

b. Tujuan kualitatif informasi keuangan

Informasi keuangan yang disajikan akan bermanfaat tentunya bila memenuhi beberapa kriteria atau standar. Berikut ini beberapa kriteria kualitas informasi keuangan:
1) RelevanRelevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Bila informasi tidak relevan untuk keperluan para pengambilan suatu keputusan, maka informasi demikian tidak ada gunanya, betatapun kualitas lainnya terpenuhi. Oleh karena itu sehubungan dengan relevansi informasi tadi maka perlu dipilih metode pelaporan akuntansi keuangan yang tepat.
2) Dapat diuji
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subjektif. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan manusia dalam proses pengukuran dan penyajian informasi, sehingga proses pengukuran itu tidak lagi berlandaskan realitas objektif semata. Dengan demikian untuk meningkatkan manfaatnya informasi keuangan harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
3) Dapat dimengerti
Informasi yang disajikan harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk yang disesuaikan dengan pengertian para pemakai. Dalam hal ini pihak pemakai informasi juga diharapkan adanya pengertian atau pengetahuan mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan serta istilahistilah teknis yang digunakan dalam laporan keuangan.
4) Netral
Artinya laporan keuangan atau informasi keuangan itu diarahkan pada kepentingan umum dan tidak bergantung kepada kebutuhan pihak tertentu.
5) Tepat waktu
Informasi hendaknya diberikan sedini mungkin agar dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi.
6) Daya bandingInformasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan sebelumnya dari perusahaan yang sama maupun dengan laporan keuangan perusahaan sejenis pada periode yang sama.
7) Lengkap
Informasi keuangan lengkap bila memenuhi enam tujuan kualitatif di atas dan dapat memenuhi standar pengungkapan laporan keuangan. Standar itu menghendaki pengungkapan seluruh fakta keuangan yang penting dan penyajian fakta secara jelas agar tidak menyesatkan pemakainya.

Bidang-Bidang Akuntansi

Bidang-bidang khusus akuntansi diantaranya:

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)Bidang akuntansi yang mengkhususkan pada proses pencatatan transaksi hingga penyajian laporan keuangan.

2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)Bidang akuntansi yang mengkhususkan pada pemeriksaan catatan-catatan akuntansi secara bebas.

3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Bidang akuntansi mengkhususkan pada perencanaan, penetapan, dan pengendalian biaya produksi.

4. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Bidang akuntansi mengkhususkan pada pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi untuk membantu manajemen menjalankan perusahaan.

5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)Bidang akuntansi mengkhususkan pada penyiapan data yang diperlukan untuk perhitungan pajak.

6. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)Bidang akuntansi mengkhususkan pada penyajian laoran transaksi yang dilakukan pemerintah.

7. Akuntansi Anggaran (Budgeting)
Bidang akuntansi mengkhususkan pada rencana pengeluaran perusahaan dan membandingkannya dengan pengeluaran aktual.

8. Sistem Akuntansi (Accounting System)
Bidang akuntansi mengkhususkan pada perencanaan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan serta pelaporan data keuangan.


Salam Belajar!

Transaksi Keuangan

Dalam kehidupan sehari-hari Anda mungkin pernah mengenal istilah transaksi bukan? Apa itu transaksi? Transaksi adalah semua peristiwa ekonomi yang bersifat keuangan. Peristiwa ekonomi ialah peristiwa yang mengakibatkan perubahan susunan harta, utang atau modal perusahaan.

Perlu diketahui bahwa peristiwa ekonomi itu dapat dibedakan 2 macam, yaitu:
1) Transaksi (Transaction)
Transaksi adalah peristiwa ekonomi yang menyangkut dua pihak antara perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Peristiwa ekonomi ini disebut juga transaksi ekstern.
Contohnya:
- Membeli perlengkapan kantor dengan tunai.
- Menerima hasil penjualan jasa.
- Membayar utang kepada kreditur.
- Membayar gaji karyawan perusahaan.

2) Kejadian (Event)
Kejadian adalah peristiwa ekonomi yang hanya menyangkut satu pihak (dalam perusahaan) yang disebut juga transaksi intern.
Contoh:
- Perhitungan pemakaian perlengkapan dengan bukti berupa memo dari manajer untuk menghitung pemakaian perlengkapan.
- Penghapusan piutang dengan bukti memo manajer.
- Penyusutan aktiva tetap dengan bukti dari manajer terhadap bagian pembukuan dan sebagainya.

Dari uraian di atas, pahamkah Anda perbedaan transaksi intern dengan transaksi ekstern? Baiklah! Pemahaman Anda dengan materi ini sangat penting, karena berhubungan dengan materi modul berikutnya. Agar lebih jelas lagi, Anda dapat mempelajari kembali transaksi keuangan ini.